Kamis, 31 Desember 2009

Kurangi Garam Agar Panjang Umur

Kurangi Garam Agar Panjang Umur

Garam adalah salah satu unsur yang dibutuhkan dalam setiap masakan karena fungsinya sebagai pemberi rasa. Tapi kita juga mengetahui terlalu banyak mengonsumsi pemberi rasa ini akan berbahaya bagi pembuluh darah kita. Sebenarnya, seberapa kuat tubuh kita bisa "menampung" garam?

Epidemolog Nancy R. Cook dan timnya melakukan penelitian Trials of Hypertension Prevention (TOHP) yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah akhir 1980-an dan tahap kedua pada awal 1990-an. Penelitian tahap pertama, fokus pada empat hal yaitu stres manajemen, pola makan sehat, dan pengurangan garam.

Sedangkan di tahap kedua menitikberatkan pada penurunan berat badan dan pengurangan garam. Mereka melibatkan 3 ribu responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Para responden dipastikan tidak punya masalah dengan pembuluh darah dan tekanan darah mereka.

Responden lalu dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diajarkan untuk memilih makanan yang rendah sodium sedangkan kelompok kedua hanya diajarkan bagaimana memilih makanan sehat secara umum. Kedua kelompok selama penelitian diamati konsumsi garamnya.

Pada penelitian tahap I yang berlangsung selama 18 bulan, respoden di kelompok pertama dalam seharinya hanya mengonsumsi sodium seribu miligram atau setara dengan 1 ½ sendok teh garam. Dan takaran ini menyelamatkan mereka dari gangguan pembuluh darah termasuk tekanan darah tinggi.

Di penelitian tahap II yang dilakukan selama 36 bulan, responden yang diberi arahan bagaimana memilih makanan yang kadar sodiumnya rendah, berhasil mengurangi konsumsi sodiumnya menjadi 750 miligram yang setara dengan sepertiga sendok teh yang berujung pada kualitas saluran pembuluh darah yang prima.

Sedangkan pada kelompok yang hanya diberi tahu bagaimana memilih makanan sehat secara umum, tidak signifikan memengaruhi kadar sodium dalam tubuhnya. Bahkan 9 persen dari mereka tetap mengalami serangan jantung atau stroke, sedangkan kelompok yang memilih makanan untuk mengontrol kadar sodium hanya mengalami masalah tersebut sebanyak 7,5 persen.

Dalam tubuh, sodium diperlukan untuk mengantarkan rangsangan pada sistem saraf kita dan menjaga agar mineral tetap tercukupi dalam tubuh. Tapi tubuh kita tidak suka segala sesuatu yang berlebihan, termasuk sodium. Ketika kelebihan akan kesulitan bagi ginjal untuk mengeluarkannya yang kemudian membuat cairan antar sel menjadi lebih banyak. Inilah yang kemudian membuat volume dalam sirkulasi darah meningkat yang kemudian menaikkan tekanan dalam darah atau jamak kita sebut hipertensi.

Takaran yang direkomendasikan ½ - 1 sendok teh dalam satu hari adalah rasa asin yang boleh kita nikmati. Tapi bagi kita yang memiliki gangguan ginjal dan tekanan darah tinggi, takaran amannya sekitar ½ sendok teh.


REFERENSI : WWW. kompas.com

Dampak Musim Kemarau

DAMPAK MUSIM KEMARAU


Akibat kemarau panjang pada bulan lalu berbagai persawahan mengalami kekeringan. Hanya 40 persen dari total luas sawah yaitu, 380.000 hektar, yang bisa mendapatkan air dari sarana irigasi. Sisanya merupakan sawah tadah hujan. Beberapa warga mengatakan, belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah untuk mengatasi hal ini.

Banyak tanaman padi milik warga yang baru berusia sebulan mati karena ketiadaan air. Meski ada sumur di sekitar sawah, warga tak bisa mengalirkan air ke sawah karena tidak ada pompa. Di Kabupaten Pidie, dari total luas lahan sawah yang ada yaitu 29.228 hektar, sebanyak 5.700 hejtar di antaranya kering.

Selama ini warga hanya mengandalkan air hujan untuk menyirami sawah dan ladang mereka. Kepala dinas pertanian Tanaman Pangan Pemerintah Provinsi setepat mengatakan, pihaknya sudah meminta dinas kabupaten/kota untuk mengimbau warga agar tidak menanam sampai Oktober. Musim kemarau panjang musim lalu dengan gejala El Nino telah memperburuk pertanian tanaman pangan. “Bulan depan para petani baru bisa menanam,” Katanya.

Warga juga meminta masing-masing dinas memberdayakan pompa air yang mereka miliki untuk membantu petani yang kesulitan air pada musim kemarau. Di Provinsi jawa Tengah, kekeringan di lahan pertanian mencapai 5.715 hektar. Seluas 1.784 hektar di antaranya puso. Wakil Gubernur Jateng pernah menyatakan, Pemprov Jateng menyediakan dana Rp 25 miliar untuk menolong masyarakat.

Kekeringan yang melanda Sulawesi Tengah dua bulan terakhir berdampak pada penurunan produksi gabah. Hal itu di alami petani di Kabupaten Sigi, salah satu sentra beras di propinsi itu. Petani mengatakan, biasanya di hasilkan gabah kering panen hingga mencapai 3-3,5 ton per hektar. Kini tinggal 2 ton per hektar. Penyebabnya, pasokan air dari bendungan gumbasa dan Wono sudah terhenti dua bulan terakhir.

Menghadapi ancaman kekeringan, Pemprov Jawa Timur menyiagakan truk tangki pemasok air bersih dan 200 ton beras di masing-masing kabupaten/kota. Delapan daerah di Jatim yang telah mengalami kekeringan adalah Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Kediri, Trenggalek, Gresik, Lamongan,dan Pamekasan. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Jatim Kusdirianto menambahkan, pihaknya menyiapkan bantuan benih padi 25 kg per hektar bagi petani yang mengalami puso atau gagal panen.


REFERENSI : Kompas

RUU Lingkungan

RUU LINGKUNGAN

Izin Lingkungan Diadopsi


Komisi VII DPR dan pemerintah akhirnya sepakat untuk mengadopsi izin lingkungan dalam Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan hidup. Izin itu menjadi instrumen baru syarat terbitnya izin kegiatan usaha dari departemen sector.

“Kami benar-benar ingin melindungi daya dukung lingkungan,”kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Sonny Keraf, yang juga ketua Panitia Khusus RUU PLH, di Jakarta. Pada rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan sejumlah asosiasi usaha, muncul kekhawatiran pengetatan izin mengganggu investasi. Pasalnya, proses birokrasi bertambah rumit.

Izin lingkungan didahului beberapa langkah, yakni data daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam proses kajian lingkungan hidup strategis (KLHS), serta analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Jika KLHS mengkaji kawasan ekosistem, amdal di susun per rencana kegiatan pada sebuah lokasi yang dinilai telah memenuhi syarat.

“Izin lingkungan jadi syarat keluarnya izin kegiatan dari departemen teknis,” kata Sonny. Tanpa izin lingkungan, rencana kegiatan, seperti pertambangan, industri, atau kegiatan lain yang berpotensi berdampak bagi lingkungan, tak bisa dijalankan.

Sekretaris Kementerian Negara Lingkungan Hidup Arief Yuwono menyatakan, izin lingkungan tidak untuk menghambat investasi, tetapi menjaga keseimbangan pembangunan ditengah cepatnya laju kerusakan lingkungan. Pasal-pasal dalam RUU PLH dinilai terobosan. “Yang lebih penting, bagaimana benar-benar dioperasikan,”katanya.

Pekan lalu KNLH membahas detail pasal RUU PLH. Rencananya, pembahasan bersama Komisi VII dilanjutkan pekan ini. Hingga sekarang rencana kegiatan yang mengubah rona awal lingkungan dijalankan tanpa izin lingkungan, tetapi mengandalkan dokumen amdal yang penyusunannya sering bermasalah. Sebagai contoh, kegiatan di lapangan sudah berlangsung sebelum dokumen amdal disetujui. Berbagai koreksi dalam pembahasan dokumen amdal punya menjadi catatan yang tidak di susul perbaikan kegiatan. Akibatnya, kerusakan lingkungan terus terjadi sekalipun sebuah kegiatan sudah didahului kajian amdal.

Pembahasan RUU di targetkan selesai tahun 2009 sebelum masa bakti DPR berakhir. Hingga pekan ini pembahasan telah menyelesaikan 301 inventarisasi masalah dari total 585 buah. Pembahasan akan dilanjutkan pekan depan.

Untuk kualitas, sejumlah pihak menawarkan pendampingan, termasuk menyiapkan para ahli, selama dibutuhkan. Tawaran diantaranya datang dari koalisi LSM, Institut Pertanian Bogor, dan kemitraan.


REFERENSI : KOMPAS

Penanggulangan banjir

PENANGGULANGAN BANJIR DENGAN DANA PENGERUKAN SUNGAI TERTAHAN

Rencana Pemerintah Propinsi DKI Jakarta untuk mengeruk 13 sungai utama pada bulan Januari ini terganjal aturan pengucuran dana. Dana pinjaman dari bank Dunia sebesar 150 Juta Dollar AS masih tertahan di pemerintah pusat sehingga proyek penanggulangan banjir belum dapat di mulai.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, dana sekitar Rp 1,5 triliun itu sudah dikucurkan Bank Dunia ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Namun, dana itu belum dapat di salurkan ke Pemprov DKI karena belum diterbitkan peraturan pemerintah yang mengatur mekanisme penyaluran dana dari pusat ke daerah.

“ Sebagian dana itu harus di salurkan sebagai penerusan pinjaman dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Sebagian lainnya di salurkan sebagai hibah. Tanpa peraturan pemerintah yang khusus mengatur hal itu, dana pengerukan belum dapat di cairkan,”kata Fauzi Bowo.

Sebanyak 42 persen dana pinjaman akan ditanggung Pemprov DKI Jakarta sebagai utang. Sisanya sebesar 58 persen akan ditanggung oleh pemerintah pusat karena sungai yang melintas antarpropinsi di luar Jakarta leih panjang daripada yang di Jakarta.

Kesepakatan pinjaman itu sudah dilakukan sejak pada tahun 2008, tetapi belum mengucur ke DKI sampai sekarang. Target awal pengerukan dilakukan pada bulan mei, mundur menjadi agustus, kini molor lagi sampai waktu yang belum ditentukan. Jakarta memiliki 13 sungai utama yang tidak pernah dikeruk secara menyeluruh sejak 30 tahun lalu. Sungai-sungai itu mengalami pendangkalan parah dan penyusutan daya tampung air sehingga mudah meluap saat puncak musim hujan.

Dana APBD

Sementara itu, pengerukan 19 anak sungai dan saluran air yang akan dibiayai dengan APBD juga belum dapat di mulai pada bulan ini. Kepala Dinas pekerjaan Umum DKI Budi Widiantoro mengatakan, saat ini proyek pengerukan masih dalam tahap lelang. Surat penawaran harga dari kontraktor peserta lelang di buka pada 5 agustus dan pengumuman pemenang pada akhir agustus. Pengerukan anak sungai baru dapat di kerjakan Desember dan selesai pertengahan Januari.

Pemprov DKI mengalokasikan Rp 195 miliar untuk pengerukan kali, Rp 51 miliar untuk pembebasan lahan bagi normalisasi kali, dan Rp 31 miliar untuk normalisasi kali. Dana itu sudah teranggarkan sejak awal tahun, tetapi baru di lelang pada pertengahan tahun.

Budi mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengeruk kali Mati dan Kali Pademangan dengan kapal keruk hibah dari belanda. Pengerukan ini dilakukan secara swakelola oleh dinas PU.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Dani Anwar mengatakan, proyek pengerukan kali seharusnya sudah dilelang awal tahun dan pengerukan dilakukan pada musim kemarau. Pengerukan sungai dinilai tidak akan efektif saat musim hujan.

Soal Bank Dunia, pihaknya menyarankan agar Pemprov DKI aktif melobi pemerintah Pusat. “Jangan hanya menunggu, Pemprov harus terus melobi sampai dana cair,” kata Dani.


REFERENSI : KOMPAS

PERKEMBANGAN IPTEK

ROKET MEMBAWA MUATAN MULTIMANFAAT


Pengembangan roket mulai menyedot perhatian dunia ketika difungsikan sebagai peluru kendali pada perang dunia II dan menjadi wahana pengorbit Satelit Sputnik pada tahun 1957. Di luar itu masih ada beberapa aplikasi lai yang dapat di muatkan pada roket. Uji cobanya dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional medio di bantul.

Di kejauhan tampak jajaran roket-roket menghadap ke laut lepas Samudera Hindia. Roket itu tergolong kecil karena hanya berdiameter 100 milimter danjangnya sekitar 1 meter. Roket-roket tersebu meski satu ukuran, namun ternyata tak semuanya bermuatan. Pada kesempatan pertama akan diluncurkan roket yang di muati tabung Flare (suar) untuk modifikasi cuaca. Roket itu rancangan Prof Dr Untung Haryanto, peneliti dari Unit Pelaksana Teknik Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi.

Roket itu dapat menjangkau ketinggian hingga 3 kilometer, tepat berada di dasar awan hujan. Pada posisi itu gas di dasar tabung akan mendorong keluar pipa flare di atasnya yang di lengkapi dengan parasut sehingga terjadi separasi. Flare itu bergaris tengah 6,5 sentimeter dan panjangnya 20 sentimeter. Di salah satu ujung pipa flare terdapat bahan pemicu untuk membakar flare. Flare itu mengandung berbagai senyawa antara lain kalsium, kalium, dan klorida. Keika melayang dengan parasut di dekat dasar awan, unsure-unsur tersebut akan masuk ke dalam awan terdorong arus udara naik.

Penggunaan roket juga memliki keuntungan. Untuk TMC, dengan roket akan menggeser penggunaan pesawat terbang, yang selain memerlukan landasan, juga terbatas beroperasi pada pagi dan siang hari. Dengan roket, penyemaian awan dapat dilakukan juga pada sore dan malam hari serta dikawasan pegunungan. Selain mudah, roket hujan buatan juga murah pengoperasiannya. Untuk membuat dan menerbangkan flare seberat 500 gram di perlukan dana sebesar RP 500.000. Adapun pengoperasian dengan pesawat terbang menelan biaya Rp 500 juta. Di beberapa negara, seperti di China, pengoperasian roket hujan buatan karena mudahnya, dapat dilakukan oleh para petani sendiri tanpa melibatkan institusi resmi.

Dengan teknik yang sama dengan roket hujan buatan, diuji coba pula roket suar. Selama ini suar ditembakkan dengan pistol ke udara hingga mencapai ketinggian 100 meter. Adapun dengan menggunakan roket, suar dapat dilontarkan hingga mencapai jarak 1,2 kilometer ke udara. Penggunaan roket dengan muatan suar tersebut sudah merambah ranah keamanan, bukan hanya udara, tetapi juga persoalan kelautan.

Roket suar di harapkan dapat membantu pencahayaan saat penindakan pada malam hari ketika melakukan operasi penangkapan pelaku pencurian kayu, pencurian ikan, dan pencemaran laut di kawasan yang rawan, seperti di kawasan selat malaka dan selat Makassar. Penggunaan robot kendali ini bertujuan untuk mengarahkan parasut yang membawa instrumen atau muatan penting seusai separasi roket, agar muatan tersebut jatuh pada tempat yang aman.


REFERENSI : KOMPAS